Kamis, 14 Agustus 2014

Sebab Mekarmu Hanya Sekali

Terimakasih untuk seseorang yang pernah ada di hidupku, mengingatkanku disaat aku masih biru . .
Mungkin baru sekarang aku paham bagaimana menjaga sesuatu hal yang sebelumnya aku tak mengerti. Secarik puisi dari ebook populer itu aku tulis beberapa tahun yang lalu, ebook yang berisikan pesan seorang ayah kepada putrinya agar tetap menjaga dirinya dari hal - hal yang merusak fitrah cintaNya, bait - bait itu ialah


"Ketika angin zaman menerpamu 
Diatas cadas ataupun lumpur cemar 
Teruslah mewangi wahai kuntumku 
Tetaplah indah di padang liar 
Hingga kaulah yang akan dipetik 
Sebab mekarmu hanya sekali
Setetes cinta yang tertawan
Dan benih kasih yang tersipu
Berbalut asa dan doa
Hingga tibalah tiupan ruh 
Jadilah....., maka jadilah kamu!
Ilalang yang terhampar 
Desau angin dan dengung kumbang - kumbang
Angin zaman memang telah berubah arah
Sampai waktu milikmu akan tiba
Jangan pernah hilang wangimu tersia-sia
Telah puas kau jaga 
Mekarnya kuntum nan dinanti
Wangi bertabur sari madu 
Pesona bening takkan pernah terganti
Ilalang iri belalang dan kumbang menanti
Cahaya cinta yang diberkati
Dibalut karunia dan ridha ilahi 
Inilah hari yang dinanti 
Ketika madu suci temukan kumbang sejati
Menjaga dan memiliki wangimu dengan namaNya"


Tidak ada komentar: