December Rain
Hujan di sore hari memberikan berkah tersendiri
bagi makhluk Alloh yang berpijak di bumi. Aku masih saja tertidur pulas dengan
suasana sejuk. Suara gemercik air hujan dari luar jendela membuat tidurku seperti
diiringi nyanyian – nyanyian rindu. Aku pernah membaca sebuah kata – kata yang
indah dari twitter ‘hujan itu membuat
ingat kenangan masa lalu’ selain itu ‘hujan
adalah nyanyian – nyanyian rindu tentang seseorang yang pernah dicintainya’.
Bulan Desember sudah memasuki musim penghujan, aku harap ada kenangan indah di
akhir tahun 2014 ini. Amin.
Entahlah aku menyukai hujan, hujan selalu
membuat hati ini tentram dan syahdu. Pikiran – pikiran romantis selalu bisa
muncul di otakku. Malam minggu ini di televisi ada acara film AADC ‘Ada Apa Dengan Cinta’ kisah cinta
remaja di tahun 2002. Waktu itu aku masih umur 10 tahun ^_^ dewasa dini kali
yaah. Hmmm, aku ingin menonton kembali film itu, tapi gagal karena ada rapat
bulanan karang taruna, ya sudah berarti tidak dibolehkan nonton.
Sudah pukul 20.30, aku harus berangkat ke rumah
tetangga untuk mengikuti rapat bulanan dan kebetulan yang punya rumah mau
menikah, disampaikanlah tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan.
Tersadarkan kembali kalau nikah itu butuh rencana yang matang, bukan sekedar
teori yuk nikah yuk nikah yang ditulis di buku. Bulan lalu aku tidak datang ke acra rapat
bulanan dan kurang peka dengan kegiatan di kampung karena sibuk dengan dunia
kampus dan dunia baruku saat ini. Seperti tak ada waktu lagi buat keluarga dan
teman – temanku di desa.
Aku merindukan duniaku seperti dahulu, dirumah
bantu ibu dan mbah putri. Kalau malam minggu atau libur sekolah tidur dirumah
mbah sampai sholat subuh berjamaah di masjid terkadang jalan sehat bersama di
pagi hari setelah itu diajarin masak, walau masaknya masih pake kayu. Aku juga
sering mendengar dongeng masa lalu mbah, perjuangan beratnya bapak dan ibuku,
kondisi desaku jaman dahulu. Bercanda dengan bulikku yang supel, pakde yang
selalu menasehati keponakannya, mbah kakung yang hoby dengerin radio tentang
wayang dan campursari. Beliau selalu sholat tepat waktu di masjid, rutin
mengaji sehabis maghrib, tapi sekarang sudah meninggalkan kita semua satu tahun
yang lalu pada hari Jumat, 15 November 2013. Mbah sakit paru – paru basah,
batuk terus dan dirumah sakit kurang lebih selama sebulan. Mbah kakung selalu
tegar, hidup sederhana namun selalu memberikan makna kepada orang – orang disekitarnya.
Adikku yang besar si Hasby yang selalu menjaga dan merawatnya ketika dirumah
sakit. Semoga Allah menerima amal ibadah simbah kakung dan ditempatkan di
Surga.Amin.
Begitupula engkau adikku karena kesabaran serta
kerja kerasmu kini telah membuahkan hasil. Cita – citamu tercapai walau harus
berada jauh dari rumah, engkau anak pertama yang merantau jauh dari rumah. Jaga
kesehatan ya adekku, sekarang tugasmu juga lebih berat selain menjaga bapak,
ibu, mbakmu dan adekkmu yang kecil juga harus menjaga masyarakat. Aku bangga
punya adek sepertimu, walau dulu kita waktu kecil sering berantem. Jarak umur
kita hanya selisih 2 tahun, tapi bagiku kau sepereti kakak laki – laki dirumah
;). Sabar ya 20 hari lagi kami sekeluarga akan menjengukmu di Kalimantan. Semoga
tidak ada halangan, dan selamat sampai tujuan. Aku tau engkau sudah tak sabar
lagi bertemu dengan bapak, ibu dan semuanya.
Banyak kejadian yang seharusnya aku syukuri
dengan apa yang telah aku dapatkan. Namun maaf Alloh, hati ini selalu lupa
terlalu sibuk dengan dunia maya dan keegoisan diri sendiri. Rasa malu yang
begitu luar biasa ketika menghadapmu, tak akan pernah mampu mengalahkan betapa
murahnya Engkau Alloh dalam menutup aib – aib hambamu ini, masih mau memberikan
rejeki dan kasih sayangMu.
Jam di netboookku
sudah menunjukkan pukul 22:35, aku menunggu pesan seseorang atau aku sedang ingin
bebas dari seseorang. Entahlah perasaan ini selalu saja muncul di malam hari.
Dia orang yang aku temui satu tahun yang lalu, berkenalan saat hari ulang
tahun, dia orang yang pertama kali memberikan rasa nyaman kepadaku di saat aku
kalut. Dia seperti seseorang yang pernah ada dalam pikiranku 10 tahun yang lalu
yang baru aku temui sekarang. Mungkin hanya keGR-an ku saja karena mendapat
perhatian dari dia, entahlah . . . . . .
Kejujuran tentang dirinya tak membuatku sedih
atau marah, karena saat itu rasa sayangku kepadanya begitu besar. Semakin lama kita
semakin dekat, kita jadi tahu kekurangan dan kebiasaan masing – masing. Hanya
saja siap atau tidak harus menerima semua itu, pilihan ada di tangan kita (‘kau
dan aku’)
Akhirnya walau dengan setengah hati atau apalah
berjalanlah kita bersama, aku tahu ada seribu orang yang lebih baik dariku. Aku
juga tahu engkau membohongiku di awal kita bertemu, tapi itu semua tertutup
sudah karena apa? Karena sayang .. sayang tulus, ingin menjadi pribadi yang
lebih baik dari hari kemarin . . .
Bukan hati kalau tak bisa dibolak – balikkan,
di jari Alloh lah hati manusia itu digenggam, sangat mudah sekali goyah. Hanya
saja, bisikkan syaiton terlalu kuat bagi orang yang imannya lemah. Membuat
semuanya yang indah berubah jadi gelap. Itulah ujian, ujian hidup bagi semua
manusia. Membuat manusia lupa cara bersyukur, sholat yang benar, berbicara yang
benar, bagaiamana menjalin tali silaturahmi yang baik tanpa ada rasa iri dan
cemburu.
Pesan hidupku adalah jadi diri sendiri, setiap
orang punya cara sendiri menjalani hidupnya, karena dibesarkan dari ingkungan
yang berbeda – beda. Tak usahlah bermuluk – muluk ingin menjadi orang lain yang
lebih. Karena setiap manusia memiliki kelebihan tersendiri. Sayangi diri
sendiri, Alloh melihat niat hati kita bekerjan untuk apa di dunia apakah dengan
kesungguhan dan keikhlasan atau hanya untuk riya’
semata . Alloh lebih tau mana yang baik buat hambaNya, percaya Alloh tidak akan
menukar kebahagiaan, rejeki dengan yang lain. Alloh punya jawaban tersendiri,
kuatkan hambamu ini ya Rabb agar selalu ‘tawadu’,
‘qana’ah’, ‘istiqomah’ di jalanMu. Hamba masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.
Jika ingin menjadi orang lain, aku sangat terinspirasi dengan wanita seperti ‘Khadijah istri Rasul’ walau memiliki harta lebih, rela memberikan
seluruh harta kekayaannya untuk berperang dijalan Alloh, mendukung suami dalam
keadaan apapun. Seperti ‘Asiyah’
istri Raja firaun yang kejam, namun ia tetap sabar mengahadapi suaminya yang
durhakan kepada Alloh. Sungguh Engkau telah menguji orang – orang sebelum kami.
Segala Puji Bagimu Ya Alloh yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
-AIS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar